Tampilkan postingan dengan label Tugas Kuliah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tugas Kuliah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 07 Mei 2020

Laporan Praktikum Entomologi Rearing Nyamuk


1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam rearing nyamuk adalah kandang nyamuk, gelas, kain lap, kapas, dan tempat marmut. Sedangkan bahan yang digunakan adalah nyamuk, marmut, sayuran, dan air gula.

2. Cara Kerja

Nyamuk hasil penangkapan yang telah dilakukan dipindahkan ke kandang nyamuk yang telah disediakan. Kandang nyamuk berbentuk kubus dengan rangka yang terbuat dari kayu dan sisi-sisinya dibungkus dengan kain dengan seperti kasa. Di dalam kandang tersebut terdapat wadah berisi air yang berguna untuk tempat berkembang biak nyamuk (bertelur) dan juga larutan gula untuk pakan nyamuk sehari-hari. Di atas dan di bawah kandang diletakkan kain lap yang mengandung air untuk menjaga kelembapan ruangan di dalam kandang nyamuk.

Setiap hari nyamuk diberi pakan darah dari marmut, pemberian pakan darah dari marmut di lakukan selama kurang lebih satu jam. Ada du acara yang dapat di lakukan dalam pemberian pakan darah nyamuk menggunakan marmut, yang pertama adalah marmut dipindahkan dari kandangnya ke tempat yang lebih kecil berbentuk ruangan setengah lingkaran yang berguna untuk membatasi gerak marmut yang kemudian marmut tersebut dimasukkan ke dalam kandang nyamuk dan ditunggu selama kurang lebih satu jam, yang kedua adalah dengan cara marmut langsung dipindahkan dari kandangnya ke kandang nyamuk dengan syarat air gula dan air untuk tempat bertelur nyamuk di keluarkan terlebih dahulu agar tidak tumpah ataupun mengotori kandang nyamuk akibat pergerakan dari marmut dan kemudian ditunggu selama kurang lebih satu jam. 

Setiap hari, selain memberi makan nyamuk, hal yang harus dilakukan adalah membasahi ulang kain yang berada di atas dan di bawah kandang nyamuk. Sembari menunggu memberi makan nyamuk, kandang marmut di bersihkan dari kotoran-kotoran agar tetap bersih. 

3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari pemeliharaan nyamuk adalah salah satunya dapat mengetahui siklus nyamuk secara alami dan dapat mengamati siklus nyamuk yang terjadi. Selain itu pada praktikum ini, tujuan rearing nyamuk adalah diharapkan nyamuk-nyamuk ini dapat digunkan dalam proses praktikum yang berlangsung

Jumat, 01 Mei 2020

Laporan Praktikum Entomologi Bedah Saliva

Laporan Praktikum Entomologi Bedah Saliva

1. Alat dan Bahan

Alat yang di gunakan dalam bedah saliva nyamuk adalah mikroskop compound, jarum seksi, objek glass, cover glass, dan pinset. Bahan yang di gunakan dalam praktikum bedah saliva adalah larutan NaCl, Methanol 96%, pewarna giemsa, dan nyamuk Anopheles betina. 

2. Cara Kerja

Menurut Modul Praktikum Teknik Entomologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (2018), ada tiga metode yang dapat dilakukan untuk menentukan vector malaria, yaitu metode pembedahan dan pemeriksaan kelenjar ludah, metode uji ELISA, dan metode sediaan toraks (Squash-Method). 
Pada penelitian Ipa, dkk. (2012) spesies Anopheles dinyatakan sebagai vector malaria di suatu daerah apabila terbukti mengandung sporozoit di dalam kelenjar ludahnya. Spesies Anopheles vector malaria di suatu daerah, belum tentu sebagai vector malaria di daerah lain. Keberadaan sporozoit dapat di periksa dengan cara pembedahan kelenjar ludah nyamuk dan dapat juga dengan cara Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). 

Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) telah digunakan sebagai salah satu cara epidemiologi untuk mengidentifikasi nyamuk terinfeksi malaria. Antibody monoclonal dipakai sebagai fase padat dan dikonjugasikan dengan enzim, sebagai penanda terdapatnya protein circumpprpzoit dalam homogenate nyamuk yang diinkubasi pada sumur microplate. Penggunaan zat antibody monoclonal terhadap sporozoit dengan ELISA bertujuan untuk mengetahui berbagai spesies vector malaria di berbagai daerah endemic malaria (Bangs, 1989).

Pada praktikum kali ini, metode yang digunakan adalah pembedahan dan pemeriksaan kelenjar  ludah nyamuk. Pembedahan dan pemeriksaan nyamuk, diawali dengan mematikan naymuk betina Anopheles sp. dengan larutan chloroform yang diteteskan pada kapas. Setelah nyamuk mati, nyamuk diletakkan pada objek glass dan diamati di bawah mikroskop compound kemudian dilakukan pembedahan dengan cara tangan kiri menusuk bagian kepala nyamuk dan tangan kanan menusuk bagian thorax nyamuk menggunakan jarum seksi, bagian ini dilakukan dengan hati-hati dan cermat agar saliva nyamuk dapat ditemukan. Jika saliva sudah ditemukan, saliva dipindahkan kedalam larutan NaCl pada kaca objek dan di tutup dengan kaca penutup. Kaca penutup ditekan menggunakan jari secara hati-hati dan perlahan lalu diamati dibawah mikroskop, 400-1000 kali.

Link download ada di bawah ini

Rabu, 29 April 2020

Laporan Praktikum Entomologi Bedah Ovary Nyamuk

Laporan Praktikum Entomologi Bedah Ovary Nyamuk

Praktikum Bedah Ovary Nyamuk

1.Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam praktikum bedah ovary adalah petridish, objek glass, jarum seksi, pinset, disceting mikroskop, compound mikroskop, dan kapas. Bahan-bahan yang digunakan adalah nyamuk betina, chloroform, dan larutan NaCl atau aquadest. 

2.Cara Kerja

Teknik Prosedur pelaksanaan bedah ovari yang tercantum pada Modul Praktikum Teknik Entomologi FIK UMS (2018) di awali dengan menyiapkan seluruh alat dan bahan, sebelumnya telah dilakukan penangkapan nyamuk untuk bahan pembedahan ovary, kemudian nyamuk dimatikan menggunakan chloroform dengan cara memasukkan kapas yang telah ditetesi chloroform ke dalam wadah dimana nyamuk berada setelah nyamuk mati di lakukan identifikasi spesiesnya dan dicatat, selanjutnya nyamuk dibersihkan dari bagian kaki dan sayapnya agar proses pembedahan ovary tidak terganggu dengan adanya kaki dan sayap nyamuk. Nyamuk yang telah diletakkan pada objek glass diletakkan pada disceting mikrospokop dengan posisi siap pakai, kemudian tetesi dengan larutan Nacl atau aquadest 1 samapai 2 tetes, lalu tusuk nyamuk dengan jarum seksi dengan posisi tangan kiri pada thorax nyamuk dan tangan kanan pada segmen ke delapan, selanjutnya tekan dan tarik jarum seksi di bagian tangan kanan ke arah kanan lalu ke arah bawah. Prosedur kerja diakhiri dengan ditemukannya ovarium pada proses pembedahan dan ovarium dipisahkan dari bagian tubuh nyamuk lainnya untuk diamati dengan mikroskop pembesaran 4 kali. 

Pada sumber lain, Hugo, dkk. (2008) menyebutkan teknik pembedahan dengan cara ovarium diisolasi dengan merobek kutikula lunak antara sternit perut kelima dan keenam dengan jarum halus, menarik dan menempatkan segmen terminal dalam setetes saline nyamuk penyangga yang cocok untuk menghindari reaksi hiperosmotik. Ovarium yang dibedah diwarnai dengan larutan methylblue yang mewarnai butiran kuning telur secara mendalam, kemudian ditempatkan dalam setetes saline, dan ditutup dengan slip penutup sebelum diperiksa secara mikroskopis untuk menentukan tahap perkembangan folikel. Untuk pemeriksaan mikroskopis Electron, nyamuk yang diberi makan gula serta nyamuk betina yang diberi makan darah diperbaiki dalam glutaraldehid dan disiapkan sesuai dengan Luft, diseksi dihindari karena ukuran kecil ovarium, dan dengan demikian ini memiliki keuntungan indung telur yang dipegang oleh visera.

Untuk File lengkapnya silahkan klik link download di bawah

 

Ad Placement