Sabtu, 09 Mei 2020

Ketentuan Puskesmas Rawat Inap dan Rawat Non Inap


A. Puskesmas Non Rawat Inap

  1. Terletak di kawasan perkotaan, kawasan perdesaan, kawasan terpencil dan kawasan sangat terpencil.
  2. Puskesmas non rawat inap dapat menyelenggarakan rawat inap pada pelayanan persalinan 
  3. normal apabila memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dokter dan bidan yang memberikan pelayanan persalinan tersebut dapat berstatus on call untuk penanganan di luar jam operasional.
  4. Pelayanan kegawatdarutan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.
  5. Jam operasional ditetapkan oleh kepala daerah kabupaten/kota, dengan tetap memperhatikan kepentingan pelayanan publik, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
B. Puskesmas Rawat Inap

1. Ketentuan umum
  • Terletak di kawasan perdesaan, kawasan terpencil dan kawasan sangat terpencil, yang jauh dari fasilitas pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan.
  • Peningkatan Puskesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap, dilakukan secara bertahap mulai dari Puskesmas non rawat inap, kecuali di kawasan terpencil dan kawasan sangat terpencil.
  • Berlokasi pada daerah strategis dan mudah dijangkau dari Puskesmas non rawat inap dan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di sekitarnya.
  • Rawat inap di Puskesmas hanya diperuntukkan untuk kasuskasus yang lama rawatnya paling lama 5 hari. Pasien yang memerlukan perawatan lebih dari 5 hari harus dirujuk ke rumah sakit, secara terencana.
  • Harus dilengkapi dengan sumber daya untuk mendukung pelayanan rawat inap, sesuai dengan ketentuan.
  • Memiliki jumlah tempat tidur paling banyak 10 (sepuluh) tempat tidur, dan memberikan pelayanan rawat inap 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam satu minggu untuk pelayanan rawat inapnya.
  • Pelayanan kegawatdaruratan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
  • Jam operasional ditetapkan oleh Kepala Daerah Kabupaten/Kota, dengan tetap memperhatikan kepentingan pelayanan publik, sesuai ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku.
2. Fungsi:

Sebagai fasilitas kesehatan yang memberikan pelayanan rawat inap setingkat kewenangan fasilitas kesehatan tingkat pertama serta kewenangan tambahan yang diberikan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3. Kegiatan:
  1. Merawat penderita yang memerlukan rawat inap secara tuntas sesuai standar prosedur operasional dan standar pelayanan.
  2. Merawat penderita gawat darurat secara tuntas ataupun merawat sementara dalam rangka menstabilkan kondisi sebelum dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan, sesuai standar prosedur operasional dan standar pelayanan.
  3. Observasi penderita dalam rangka diagnostik.
  4. Pelayanan persalinan normal dan atau persalinan dengan penyulit, sesuai dengan pedoman atau ketentuan peraturan perundang-undangan.
  5. Puskesmas kawasan perdesaan, terpencil dan sangat terpencil yang jauh dari rujukan, dapat diberi kewenangan tambahan sesuai dengan pedoman atau ketentuan peraturan perundangundangan.
4. Langkah-langkah persiapan peningkatan Puskesmas non rawat inap menjadi
Puskesmas rawat inap:

a. Perencanaan Perencanaan pengembangan Puskesmas rawat inap tidak bisa terpisah dari mekanisme perencanaan kesehatan yang dilakukan melalui 2 (dua) tahap yaitu:

1) Tahap persiapan, Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tahap persiapan:

a) Lokasi/distribusi Puskesmas yang akan dikembangkan menjadi Puskesmas rawat inap mempertimbangkan area cakupannya dengan memperhatikan:
  • Penyebaran penduduk
  • Akses penduduk terhadap Puskesmas
  • Sumber daya Puskesmas yang ada
  • Jarak dengan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama di sekitarnya dan fasilitas kesehatan rujukan.
b) Menyusun kebijakan di tingkat kabupaten/kota:
  • Sistem rujukan di daerah (regionalisasi pelayanan kesehatan)
  • Regulasi penempatan tenaga
  • Perlindungan hukum
2) Tahap analisis situasi, dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai keadaan dan permasalahan yang dihadapi kabupaten/kota melalui proses analisis terhadap data yang dikumpulkan.

b. Sosialisasi dan advokasi

Sasaran utama kegiatan ini adalah para pengambil keputusan atau pengambil kebijakan pada masing-masing tingkat administrasi pemerintah untuk mendapat dukungan dalam pengembangan Puskesmas rawat inap. Pihak-pihak yang harus dilibatkan secara aktif seperti pemerintah daerah, rumah sakit
kabupaten/kota, organisasi profesi, lembaga swadaya masyarakat, lintas sektor dan lintas program terkait serta perwakilan dari masyarakat. Hal yang perlu diadvokasikan antara lain penyebab kematian ibu dan bayi baru lahir berdasarkan hasil analisa data Puskesmas, konsep penanganan
komplikasi dan sistem rujukan, kebutuhan bagi pengembangan Puskesmas rawat inap dan bagaimana pemenuhannya, serta bentuk dukungan lintas sektor dan lintas program yang diperlukan dalam pengembangan Puskesmas rawat inap.

c. Diseminasi

Maksud diseminasi adalah agar semua pihak yang terkait dengan Puskesmas rawat inap mempunyai persepsi yang sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam pengembangan rawat inap. Diseminasi juga dimaksudkan untuk menggalang komitmen lintas program melalui pertemuan-pertemuan yang melibatkan pemerintah daerah kabupaten/kota, rumah sakit serta lintas sektor terkait. Jenis diseminasi yang harus dilakukan antara lain mengenai upaya yang mendorong masyarakat agar memanfaatkan pelayanan kesehatan ibu baik di bidan desa maupun di Puskesmas, serta upaya pemberdayaan masyarakat untuk mengenali tanda bahaya/risiko tinggi penyakit. Selain itu, perlu dibangun kesepakatan dan komitmen dari lintas program dan lintas sektor.

d. Penyiapan sumber daya

Langkah selanjutnya adalah penyiapan sumber daya yang dibutuhkan untuk Puskesmas menjadi Puskesmas Rawat Inap.

5. Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan Puskesmas rawat inap mengacu kepada pedoman Penyelenggaraan Puskesmas Rawat Inap.

Bahasan lebih lengkap silakan download PMK NO. 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.

Link download ada di bawah

Kamis, 07 Mei 2020

Laporan Praktikum Entomologi Rearing Nyamuk


1. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam rearing nyamuk adalah kandang nyamuk, gelas, kain lap, kapas, dan tempat marmut. Sedangkan bahan yang digunakan adalah nyamuk, marmut, sayuran, dan air gula.

2. Cara Kerja

Nyamuk hasil penangkapan yang telah dilakukan dipindahkan ke kandang nyamuk yang telah disediakan. Kandang nyamuk berbentuk kubus dengan rangka yang terbuat dari kayu dan sisi-sisinya dibungkus dengan kain dengan seperti kasa. Di dalam kandang tersebut terdapat wadah berisi air yang berguna untuk tempat berkembang biak nyamuk (bertelur) dan juga larutan gula untuk pakan nyamuk sehari-hari. Di atas dan di bawah kandang diletakkan kain lap yang mengandung air untuk menjaga kelembapan ruangan di dalam kandang nyamuk.

Setiap hari nyamuk diberi pakan darah dari marmut, pemberian pakan darah dari marmut di lakukan selama kurang lebih satu jam. Ada du acara yang dapat di lakukan dalam pemberian pakan darah nyamuk menggunakan marmut, yang pertama adalah marmut dipindahkan dari kandangnya ke tempat yang lebih kecil berbentuk ruangan setengah lingkaran yang berguna untuk membatasi gerak marmut yang kemudian marmut tersebut dimasukkan ke dalam kandang nyamuk dan ditunggu selama kurang lebih satu jam, yang kedua adalah dengan cara marmut langsung dipindahkan dari kandangnya ke kandang nyamuk dengan syarat air gula dan air untuk tempat bertelur nyamuk di keluarkan terlebih dahulu agar tidak tumpah ataupun mengotori kandang nyamuk akibat pergerakan dari marmut dan kemudian ditunggu selama kurang lebih satu jam. 

Setiap hari, selain memberi makan nyamuk, hal yang harus dilakukan adalah membasahi ulang kain yang berada di atas dan di bawah kandang nyamuk. Sembari menunggu memberi makan nyamuk, kandang marmut di bersihkan dari kotoran-kotoran agar tetap bersih. 

3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari pemeliharaan nyamuk adalah salah satunya dapat mengetahui siklus nyamuk secara alami dan dapat mengamati siklus nyamuk yang terjadi. Selain itu pada praktikum ini, tujuan rearing nyamuk adalah diharapkan nyamuk-nyamuk ini dapat digunkan dalam proses praktikum yang berlangsung

Jumat, 01 Mei 2020

Kenangan Ramadhan Tahun Lalu



Puasa tahun ini mungkin menjadi salah satu hal terberat bagi banyak orang karena harus dilalui dengan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, termasuk aku Gays. Jadi Ramadhan tahun ini adalah tahun kedua aku menjalani hubungan dengan dia, tahun lalu aku dan dia buka bersama bareng teman-teman aku waktu SMK Gays karena dulu sekolahku di luar kota, jadi sebagian besar teman-temanku rumahnya di luar kota (tapi masih bisa dijangkau ya Gays luar kotanya hehe). Oiya Gays, buka bersama ku kali ini hanya beberapa teman dekat ya, kami memutuskan buka bersama di Blitar, karena memang teman kami yang di Blitar ada yang sedang hamil dan memiliki bocil Gays, jadi kasihan kalau harus di kota yang lainnya. 

Aku berangkat sekitar jam 4 sore Gays, dia yang memang rumahnya jauh (Ngawi) kayaknya berangkat pagi banget ya karena memang first time berkunjung ke rumahku. Tidak hanya berdua tapi ada temanku juga yag sedaerah sama aku, jadi kita berempat berangkat menuju Blitar, dia sama pasangannya juga. Waktu menunggu temanku yang masih COD an, plat nomer motor kami lepas Gays alhasil dilepas dan dimasukkan k etas dan berharap tidak ada operasi tangkap tangan hahaha.

Kita sempat kesasar sebelum sampai di tempat janjian kita padahal sudah waktunya berbuka, jadi kita membatalkan puasa dengan air yang kubawa, itupun air yang kubawa tidak penuh, jadi buat kalian yang mau bepergian jangan lupa persediaan air ya Gays.nah, kenapa kok kita bis kesasar? Kita juga tidak tahu karena kita membaca Maps yang diberikan teman kami yang sudah berada di lokasi, kemungkinan jarak keakuratannya masih jauh, buat kalian yang memberi lokasi terkini kalian, pastikan jarak akuratnya dekat ya agar teman kalian tidak kesasar, kasihan Cuy hehe. Tapi akhirnya kita sapai dengan selamat dan kita berbuka dengan kenangan, eh hidangan. Belum lama kami makan, aku sudah membuat ulah Gays, aku menumpahkan es teh yang ada disampingku dan mengenai temanku alhasil temanku teriak kenceng dan meja kami dilihatin pengunjung lain, malu sih tapi ya apa boleh buat hahaha, pasti di salah satu grup teman kalian ada yang kayak gitu kan? Apa tidak hehe.

Setelah selesai berbuka, kami mengabadikan momen dengan berfoto dan kami pulang. Eitsss tidak pulang begitu saja Gays, teman kami yang punya anak memutuskan untuk pulang karena kasihan kan kalau anaknya kena angin malam begitu juga teman kita yang sedang hamil memutuskan untuk kembali ke rumah. Tinggal kami berenam yang memutuskan untuk ngopi dulu, setelah ngopi temanku yang dari Kediri memutuskan pulang dan yang dari Tulungagung juga memutuskan pulang tetapi aku tidak Gays dengan alasan mumpung lagi di daerah sini, dia ingin sekalian ke Malang. 

Perjalanan ke Malang kami berdua dimulai sekitar jam 8 malam, kami hanya mengandalkan google maps kesana. Aku berangan-angan akan ke Alun-Alun kota Batu, tapi ternyata yang kita kunjungi adalah Alun-Alun Malang dan aku baru tau juga Gays kalau ternyata dua tempat itu adalah tempat yang berbeda, maafkan aku ya Gays atas ketidaktauanku, hehehe. Akhirnya kami keliling-keliling aja di sekitar situ dan mampir ke angkringan merah putih yang menjual ayam goreng. Aku menunggu dia mengantri pesanan dian yang terjadi adalah aku ketiduran di meja itu. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan, karena kami tidak mungkin melanjutkan perjalanan akhirnya memutuskan untuk istirahat sebentar di emperan took dan kami melelapkan mata kami sampai aktu sahur. Setelah sahur di emperan toko, kami melanjutkan perjalanan pulang dan itu dingin sekali. Kami sampai rumah sekitar jam 7 pagi dan dia langsung otw pulang menuju negaranya. Tapi, buat kalian yang akan bepergian jauh, persiapkan matang-matang yaa, agar perjalanan kalian selamat sampai tujuan. Kali ini segitu dulu ya Gays ceritanya, nanti kapan-kapan disambung lagi, semoga Ramadhan kali ini bisa kita lalui dengan baik, tetap jaga kesehatan kalian yaa . 


Laporan Praktikum Entomologi Bedah Saliva

Laporan Praktikum Entomologi Bedah Saliva

1. Alat dan Bahan

Alat yang di gunakan dalam bedah saliva nyamuk adalah mikroskop compound, jarum seksi, objek glass, cover glass, dan pinset. Bahan yang di gunakan dalam praktikum bedah saliva adalah larutan NaCl, Methanol 96%, pewarna giemsa, dan nyamuk Anopheles betina. 

2. Cara Kerja

Menurut Modul Praktikum Teknik Entomologi Universitas Muhammadiyah Surakarta (2018), ada tiga metode yang dapat dilakukan untuk menentukan vector malaria, yaitu metode pembedahan dan pemeriksaan kelenjar ludah, metode uji ELISA, dan metode sediaan toraks (Squash-Method). 
Pada penelitian Ipa, dkk. (2012) spesies Anopheles dinyatakan sebagai vector malaria di suatu daerah apabila terbukti mengandung sporozoit di dalam kelenjar ludahnya. Spesies Anopheles vector malaria di suatu daerah, belum tentu sebagai vector malaria di daerah lain. Keberadaan sporozoit dapat di periksa dengan cara pembedahan kelenjar ludah nyamuk dan dapat juga dengan cara Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA). 

Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) telah digunakan sebagai salah satu cara epidemiologi untuk mengidentifikasi nyamuk terinfeksi malaria. Antibody monoclonal dipakai sebagai fase padat dan dikonjugasikan dengan enzim, sebagai penanda terdapatnya protein circumpprpzoit dalam homogenate nyamuk yang diinkubasi pada sumur microplate. Penggunaan zat antibody monoclonal terhadap sporozoit dengan ELISA bertujuan untuk mengetahui berbagai spesies vector malaria di berbagai daerah endemic malaria (Bangs, 1989).

Pada praktikum kali ini, metode yang digunakan adalah pembedahan dan pemeriksaan kelenjar  ludah nyamuk. Pembedahan dan pemeriksaan nyamuk, diawali dengan mematikan naymuk betina Anopheles sp. dengan larutan chloroform yang diteteskan pada kapas. Setelah nyamuk mati, nyamuk diletakkan pada objek glass dan diamati di bawah mikroskop compound kemudian dilakukan pembedahan dengan cara tangan kiri menusuk bagian kepala nyamuk dan tangan kanan menusuk bagian thorax nyamuk menggunakan jarum seksi, bagian ini dilakukan dengan hati-hati dan cermat agar saliva nyamuk dapat ditemukan. Jika saliva sudah ditemukan, saliva dipindahkan kedalam larutan NaCl pada kaca objek dan di tutup dengan kaca penutup. Kaca penutup ditekan menggunakan jari secara hati-hati dan perlahan lalu diamati dibawah mikroskop, 400-1000 kali.

Link download ada di bawah ini

Rabu, 29 April 2020

Tips dan Trik Menghadapi Skripsi

Adakah diantara kalian saat ini yang sedang hampir setengah mati karena memikirkan skripsi? Tenang, karena itu hal yang wajar terjadi Gays, berikut ini kita berikan tips dan trik agar tetap waras menghadapi skripsi.


1.Dekatkan diri dan pahami karakter dosen pembimbing


Kenapa hal ini menjadi yang pertama? Karena dengan kita memahami karakter dosen pembimbing, kita bisa menyusun strategi bagaimana mencari “celah” untuk meluluhkan dosen pembimbing kita. Kegiatan dosen pembimbing tidak hanya membimbing kita mahasiswa skripsi, kita harus pahami itu dan mengerti bahwa dosen pembimbing kita hanya memiliki 2 tangan 2 kaki sama seperti kita yang harus menyelesaikan tugas dan kewajibannya. Setelah kita memahami bahwa dosen pembimbing kita juga memiliki tugas dan kewajiban selain membimbing kita, hal lain yang harus kita ketahui adalah jadwal dosen. Jadwal dosen yang seperti apa? Kepoin jadwal dosen mengajar, jadwal dosen rapat, dan kapan jadwal kosong dosen pembimbing kita, sehingga kita bisa mengira-ngira dan membuat jadwal bimbingan skripsi kita. Selain itu, kita juga harus pahami karakter dosen yang sudah menerapkan teknologi untuk bimbingan atau masih harus tatap muka setiap  bimbingan. Kita ketahui bahwa sekarang kemajuan teknologi semakin pesat dan apabila dosen pembimbingmu termasuk yang menggunakan teknologi untuk bimbingan (seperti bimbingan online, koreksi online lewat aplikasi dsb) kamu juga harus siap untuk mempelajari dan mengimbangi dosen pembimbingmu, begitu juga sebaliknya apabila dosenmu lebih menyukai bimbingan secara tatap muka, kamu juga harus siap dengan segala konsekuensinya mulai dari datang tepat waktu dan siap apabila tiba-tiba dosenmu tidak bisa menemuimu.

2.Kuasai materi skripsi




Setelah kamu dekat dan memahami dosen pembimbingmu, selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah memahami materi skripsi yang kamu buat. Kamu harus dan wajib menyukai materi yang kamu ambil karena dengan begitu kamu akan secara senang hati mencari tau lebih dalam tentang skripsimu tanpa dosen pembimbing yang menyuruhmu. Dengan hal ini saja kamu bisa menarik hati dan simpati dari dosenmu, siapa tau dosenmu akan memberikan ACC secara cuma-Cuma.  Kita harus aktif dalam skripsi kita ya Gays, jangan hanya menunggu intruksi dosen pembimbing, kita juga boleh mengajukan usulan-usulan agar skripsi kita cepat selesai. Tentunya dengan cara yang sopan ya Gays.

3.Teman bertukar pikiran

Carilah teman yang bisa kamu ajak berdiskusi mengenai skripsi kamu karena bisa saja temanmu memiliki pemikiran yang dapat membuka ide atas kebuntuan yang sedang kamu pikirkan.

4.Jangan menahan emosi


Ketika kamu sedang putus asa mengerjakan skripsi, jangan tahan emosi kamu untuk keluar. Justru kamu harus mengeluarkan emosi tersebut agar segera selesai. Tapi dengan syarat ya Gays, mengeluarkannya harus dengan cara yang tepat, tentunya kamu yang paham dengan diri kamu sendiri, contohnya nih aku tipe yang kalau ada masalah mudah sekali untuk menangsis, jadi ketika aku sudah tidak tau lagi harus bagaimana, maka aku akan menangis di kamar sampai aku puas dan setelah itu aku akan segera melanjutkan semuanya atau pergi sejenak ke tempat favorit seperti ke pantai.

5.Doa dan restu orang tua

Jangan lupa setiap apa yang kita lakukan terus iringi dengan doa dan selalu minta restu orangtua ya Gays.

Sekian dulu Gays tips dan trik yang bisa aku berikan, semoga skripsi kalian cepat selesai dan segera mendapat kabar bahagia. 

Surga di Bukit Pengilon

Surga di Bukit Pengilon

Apa yang kalian bayangkan ketika mendengar kata surga, Gays? Pasti indah ya...
Benar sekali Gays, kali ini surganya ada di dunia, tepatnya di Gunung Kidul Yogyakarta.
Waktu itu kami berangkat dari Solo, rombongan kami ada 7 orang, 3 perempuan dan 4 laki-laki.  Kita sampai disana sudah sore, jadi perjalanan mendaki kami dilakukan malam hari, saying sekali ya Gays karena kami tidak sempat melihat sunset, sampai di bukit sekitar jam 9 malam.

Selama perjalanan menapaki perbukitan, banyak sekali kejadian-kejadian dari lucu sampai horror. Kejadian lucunya ya, karena memang rata-rata dari kami bukan pro pendaki, jadi kami sering berhenti dan ngos-ngosan, persediaan air yang kami bawa bahkan hampir habis sebelum sampai di tempat mendirikan tenda. Di salah satu lokasi, teman kami ada yang bisa merasakan kehadiran makhluk alam lain, sempat terjadi kepanikan tapi perjalanan terus berlanjut dan kejadian tersebut tidak diceritakan pada malam itu.

Setelah sampai di tempat mendirikan tenda dan kami berhasil mendirikan tenda, kami mulai berfoto dan memasak persediaan yang kami bawa, selang beberapa waktu tenda kami diguyur hujan Gays dan hujannya berangin, akhirnya kami memutuskan untuk masuk ke tenda masing-masing dan beristirahat.

Paginya, kami membersihkan sisa kegiatan masak memasak tadi malam dan menikmati sunrise yang indaaaaah banget Gays. Kalau melihat ke depan kita dimanjakan dengan cahaya matahri yang mulai muncul, melihat ke bawah kita dimanjakan dengan air laut yang bergerak tenang ditemani ikan-ikan berkoloni, dan kalau kita melihat ke atas kita disuguhi birunya langit saat itu. Oiya, sisi dibelakang kita ada bukit juga yang kalau kita melihatnya, kita menyebutnya seperti hutan Amazon. Pokoknya nanti kalau Covid-19 ini sudah mereda, tempat ini rekomen gays untuk dikunjungi.

Ada yang kelupaan Gays, ada beberapa pos untuk menuju ke Bukit Pengilon tetapi saat malam hari hanya beberapa pos yang ada penjaganya seingatku. Dan waktu di tempat pendirian tenda kami, ada bapak-bapak yang menghampiri kami untuk meminta uang kebersihan juga gays, kalau tidak salah bayarnya pertenda yang didrikan. Sekian dulu ya gays cerita kali ini, kalau ada yang mau ditanyakan komen aja Gays .

 

Ad Placement